Translate

Minggu, 11 Maret 2012

TUGAS PEREKONIMIAN INDONESIA EKSPLORASI DAN EKSPLOITASI SUMBER DAYA ALAM BAGI PEREKONOMIANINDONESIA

MAKALAH PEREKONIMIAN INDONESIA
EKSPLORASI DAN EKSPLOITASI SUMBER DAYA ALAM BAGI PEREKONOMIANINDONESIA











OLEH
DEDI ABDUL MAKKI (2090810003)
 
 
JURUSAN MANAJEMEN.A (MARKETING)
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM MALANG
2011







EKSPLORASI DAN EKSPLOITASI SUMBER DAYA ALAM BAGI PEREKONOMIAN INDONESIA

1.   PENDAHULUAN
 Salah satu hajat besar penyelenggaraan pemerintahan dalam negara  adalah meningkatkan kesejahteraan hidup warganya, melalui pelaksanaan proses pembangunan di berbagai bidang. Nampak jelas semenjak orde baru memegang kendali pemerintahan, telah menempatkan pertumbuhan ekonomi dalam paradigm pembangunan nasiona ldengan salah satu strateginya adalah menguatkan peran konglomerasi perusahaan transnasional untuk eksploitasi sumber daya alam secara besar-besaran, sehingga diharapkan adanya Trickle Down Effect bagi masyarakat dalam mendapatkan jatah hasil pembangunan.Menurut sistem hukum yang ada di Indonesia, bahwa SDA dan hutan dikuasai  oleh Negara cq pemerintah. Ruang partisipasi masyarakat dalam pengelolahan hutan, baik secara individu maupun komunal, cenderung kebaikan, kalah dengan kepentingan capital(modal) yang mendapat dukungan tegas dari pemerintah, karena pemerintah mendapat tekanan kuat dari para pemodal internasional(investor).
Dampak dari pola pengelolaan SDA kita yang menitik beratkan pada eksploitasi secara besar-besaran, bermuara pada terjadinya degradasi dan deforestasi yang massive bagi sumber daya alam dan hutan, tidak kurang dari 2 juta tiap tahunnya, SDA kita hancur, dan hampir di setiap titik investasi terjadi konflik penguasaan SDA terjadi manakala struktur dan tatanan hokum tidak lagi berpihak pada keadilan untuk pemenuhan hak-hak masyarakat local, yang tergantung hidupnya dari daya dukung linkungan dan hutan.Salah satu buah dari salah urusnya kekeyaan SDA adalah terjadinya krisis energy yang kita saat ini. Harga BBM,listrik dan kebutuhan pokok lainnya yang kian melambung tinggi sehingga hampir sulit dijangkau oleh kemampuan ekonomi masyarakat terutama yang hidup merana dalam lingkungan kemiskinan. Ini terjadi karena SDA di Indonesia kebanyakan dikuasai oleh pihak asing. Ironis memang, kekayaan alam melimpah diberikan kepada orang luar sementara kehidupan masyarakat kita kian sulit mendapatkan BBM dengan harga terjangkau.Kemiskinan telah menjadi permasalahan pokok yang dihadapi oleh bangsa Indonesia, hingga maret 2006 penduduk miskin Indonesia mencapai 39,05 juta orang atau 17,75 % dari total penduduk sebesar 220 juta orang, dan yabg tinggal didesa mencapai 63,4 (BPS. Kemiskinan adalah indicator terjadinya defisit kedaulatan dan keadilan. Kemiskinan terjadi akibat merosotnya ketahanan dan keberlanjutan kehidupan masyarakat, akibat hilangnya potensi ketahanan dan daya dukung lingkungan hidup.
2.   Rumusan Masalah
A. Eksploitasi SDA di Indonesia
B. Problematika SDA/ lingkungan
C. Penghancuran lingkungan hidup
D. Jalan pintas menuju kebangkrutan bangsa

PEMBAHASAN

A.    Eksploitasi SDA di Indonesia
Eksploitasi adalah upaya atau tindakan penguasaan dan penguasaan untuk mengeruk dan menguras potensi sumber daya, baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia(tenaga kerja murah). Keadaan Indonesia sebagai Negara berkembang  telah mendorong penyelenggara pemerintahan memanfaatkan keberadaan sumber daya alam yang melimpah, dengan harapan terjadinya percepatan pembangunan untuk mencapai kesejahteraan rakyat, dan terjaganya stabilitas ekonomi secara nasional.
Kerentanan ekonomi sebagai Negara berkembang  dimanfaatkan secara sempurna oleh kekuatan ekonomi Negara maju melalui multikorporasi yang berusaha menjalin kerja sama dengan pemerintah Indonesia untuk melakukan investasi pada berbagai bidang, seperti bidang kuhutanan, pertambangan dan energy, perkebunan, pesisir dan kelautan, ekonomi dan perdagangan, dll.
Ketika mesin ekonomi  kapitalisme berputar cepat di Indonesia melakukan eksploitasi SDA, maka ketika itulah mencuat geliat perambahabn SDA dari keberadaan mega-mega proyek industry skala besar diberbagai bidang. Tidak heran dari ujung paling barat Wilayah Indonesia sampai paling timur, kini telah di eksploitasi secara membabi buta, wilayah Sumatra dirubah menjadi lading minyak, gas, dan sawit. Kalimantan untuk tambang batu bara dan mineral. Hal serupa juga terjadi dipulau jawa, Sulawesi dan irian jaya.

B.     Problematika SDA/Lingkungan

SDA adalah kekayaan bangsa yang tak ternilai bagi manusia, yang telah memberikan dorongan bagi berlangsungnya proses kehidupan dalam peradaban yang saling menguntungkan, sehingga manusia dapat hidup secara layak dan harmonis karena layanan alam yang menjadi penopangnya.
Namun ketika kapitalisme dan komoditasasi SDA dan hutan yang ternyata menyebabkan suatu krisis hubungan antara manusia dan SDA. Pola hubungan eksploitatif oleh kekuatan capital dalam pengolahan SDA dan hutan investasi belum menunjukkan dorongan terhadap rasa keadilan dan berkelanjutannya bagi rakyat banyak.
Komersialisasi dan moneteralisasi diberbagai bidang secara pasti telah memarginalkan dan menyingkirkan peran masyarakat local dalam pengelolahan SDA, sehingga hampir semua titik yang sudah mengeksploitasi SDA selalu menorah masalah yang kerap mencuat kepermukaan, diantaranya:
1.      Konflik Berkepanjangan
Dalam sejarah eksploitasi SDA dalam skala besar yang melibatkan perusahaan  besar dan agen kapitalisme global, selalu ada terjadi konflik itu terjadi antar masyarakat yang pro dan kontra, antara masyarakat masyarakat yang dirugikan dengan pihak perusahaan maupun antar masyarakat dengan pemerintah.
Ada 3 hal pokok yang melatar belakangi konflik-konfik penguasaan SDA dan hutan, yaitu:
Pertama; kuatnya intervensi modal dalam system ekonomi nasional yang berujung pada pemihakan yang berlebihan pada capital dari penyelenggaraan Negara.
Kedua; dominannya pemerintah dengan memposisikan diri sebagai yang paling menentukan arah pembangunan, sehingga sentralisasi keputusan dan kebijakan pemerintah menjadi hal yang lumrah saja, tidak perduli terhadap keberadaan masyarakat lokal yang tergantung hidupnya dari sumber daya hutan.
Ketiga; lemahnya jaminan dan perlindungan formal Negara terhadap hak-hak masyarakat lokal atau adat dalam perundang-undang nasional.

2.      Pemiskinan Masyarakat Asli
Indonesia adalah Negara tropis yang kebanyakan warganya hidup mengandalkan basis ekonomi agraris, sehingga tingkat ketergantungan hidup masyarakatnya dari kekayaan agraria dan SDA sekitarnya sangat kuat.
Namun ketika investasi dalam meluruhlantakan SDAnya maka dapat dipastikan terjadi penyingkiran yang sistematik. Masyarakat dari sumber kehidupannya dan pasti proses produksi masyarakat asli akan terganggu dan menjadi tidak berdaya(miskin). Ini terjadi tentunya karena masyarakat kehilangan hak atas tanah, kehilangan hak atas hutan dan SDAnyayang selama ini telah memberikan sumbangsih bagi kehidupannya.

3.      Penghancuran Lingkungan Hidup
      Eksploitasi juga sangat berdampak kepada penghancuran dan pemusnahan spesies dan keaneragaman hayati perusahaan-perusahaan seperti perusahaan pertambangan dan penerbangan kayu merupakan kegiatan kegiatan manusia yang paling merusak menurut lingkungan hidup, seraya memainkan peran penting bagi musnahnya dengan cepat hutan-hutan yang tumbuhnya lambat serta rawa-rawa. Hilangnya habitat-habitat yang kerap kali tidak dapat digantikan itu sedang menguras gudang keaneragaman hayati dunia.

4.      Ancaman Bencana Alam
      Terjadinya konversi lahan hutan kepada berbagai kegiatan industri, membawa dampak kepada kerusakan ekologis dan ekosistem, dan inilah yang telah mempengaruhi daya dukung lingkungan, sehingga menyebabkan petaka bagi kelestarian keanekaragaman hayati, bagi kesediaan air, bagi kenyamanan iklim tropis.
      Dampak lingkungan kian hari daya dukung lingkungan, sehingga bencana alam selalu dating silih berganti di Negara ini. Banjir, tanah longsor, kekeringan/pemanasan global, gempa bumi, perubahan iklim dan kebakaran hutan menjadi musibah yang selalu akrab mengintai masyarakat yang berada didekat lokasi titik kerusakan lingkungan hidup.
5.      Jalan Pintas Menuju Kebangkrutan Bangsa
      SDA Indonesia melimpah menjadi incaran para investor asing dan mendapat sambutan yang hangat dari pemerintah lewat keleluasaan yang diatur dalam UU penanaman modal asing. SDA kita telah dikuasai oleh pihak asing, jadi sudah berapa besarkah kekayaan alam kita yang dikuras dibawa keluar negeri.
      Sementara pendapatan Negara hanya didapat dari royalty, pajak dan iuran perusahaan yang tidak seberapa bila dibandingkan yang dibawa keluar Indonesia.pengelola yang salah selama ini dianggap prestasi monumental dalam kolongmerasi SDA dan hutan yang identik dengan praktek kapitalisme, dan memarginalkan masyarakat yang survival dari sumber daya hutan.




PENUTUP

1.   Kesimpulan dan Saran
      Eksploitasi  SDA telah dijadikan alat bagi percepatan pertumbuhan ekonomi Negara, dan secara pasti telah meningkatkan akumulasi asset bagi Negara- Negara yang menguasi modal dan teknologi. Eklpoitasi besar besaran yang di klakukan telah mengingkari democratisasi ekonomi.secara umum dapat di katakana bahwa SDA kita tidak dikelola secara benar, karena lebih mengedepankan orientasi ekonomi bagi segelintir orang dan golongan dari berbagai tingkatnya sehingga saat ini sebagian besar rakyat kita menghadapi kesulitan hidup dalam situasi krisis multidimensi,
      Dari beberapa masalah di atas meski di kembangkan suatu strategi nasional untuk menyelamatkan asset SDA kita yang masih tersisa, dengan menghentikan kegiatan eksplorasi dan ekploitasi SDA  dalam skala besar.
      Secara regulative perlu upaya untuk mengembangkan kebijakan yg berorientasi pada pelestarian lingkungan yang berpihak pada masyarakat.






DAFTAR PUSTAKA
Adam , Patricia. 1991 .Odious Debs.Jakarta: PT. Binarena Pariwara
Perkins, Jhon.1995.Masa Depan Bumi. Jakarata : Yayasan Obor Indonesia.  

Tidak ada komentar:

Total Tayangan Halaman